Berbicara mengenai aplikasi berbasis web biasanya terbagi jadi dua bagian, yaitu bagian yang berangkaian dengan akal sehat (back-end) dan bagian yang berangkaian dengan tampilan (front-end). Namun aplikasi yang dibuat ala biasanya tidak memisahkan kedua bagian tersebut. Masalah muncul ketika aplikasi berkembang jadi lebih besar, hal ini dapat melahirkan programmer sulit buat melakukan modifikasi / pengembangan program, kode yang bercampur tersebut (logika dan tampilan) menuntut programer buat beraksi lebih serius. Dampak lainnya yaitu sulitnya para programmer (jika aplikasi tergarap lebih dari satu programmer) buat saling berkolaborasi. Metode yang digunakan buat menyelesakan jalan keluar ini yaitu dengan menggunakan corat-coret MVC. Dengan corat-coret ini aplikasi dibagi jadi tiga bagian yaitu Model, View dan Controller sehingga struktur aplikasi jadi lebih jelas. Dengan penerapan corat-coret ini diharapkan cara konkretisasi aplikasi bisa jadi lebih acap dan memudahkan programmer buat beraksi sama.

Gambar 7. Tampilan output pemanggilan view melalui controller Isi dari file view (yang dipanggil akibat controller)

PROSIDING SEMINAR ILMIAH SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI

Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat(P4M) STMIK Dipanegara Makassar

Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 9 Makassar 174

PROSIDING SEMINAR ILMIAH SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI

Vol. V, No. 2 Agustus 2016 : 174 183

Penerapan Konsep MVC Pada Aplikasi Web Menggunakan

Framework Laravel

Hasyrif SY, Rismayani

STMIK Dipanegara Makassar

Jl.Perintis Kemerdekaan Km 9 Makassar, telp 0411-587194 fax. 0411-588284

e-mail: hasyrif@gmail.com, maya_setya@ymail.com

Abstrak

Berbicara mengenai aplikasi berbasis web biasanya terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian

yang berangkaian dengan logika (back-end) dan bagian yang berangkaian dengan tampilan (front-end).

Namun aplikasi yang dibuat pada umumnya tidak memisahkan kedua bagian tersebut. Masalah muncul

ketika aplikasi berkembang menjadi lebih besar, kondisi ini dapat menyebabkan programmer sulit untuk

melakukan modifikasi / pengembangan program, kode yang bercampur tersebut (logika dan tampilan)

menuntut programer untuk bekerja lebih serius. Dampak lainnya yaitu sulitnya para programmer (jika

aplikasi tergarap lebih dari satu programmer) buat saling berkolaborasi. Metode yang digunakan

untuk menyelesakan solusi ini yaitu dengan menggunakan corat-coret MVC. Dengan konsep ini aplikasi

dibagi menjadi tiga bagian yaitu Model, View dan Controller sehingga struktur aplikasi menjadi lebih

jelas. Dengan penerapan konsep ini diharapkan proses pengerjaan aplikasi bisa menjadi lebih cepat dan

memudahkan programmer buat beraksi sama.

Kata kunci: Framework, Laravel, MVC.

Abstract

Talking about web-based applications are usually divided into two parts, namely the part that

relates to logic (back-end) and the part associated with the display (front-end). However, the application

made generally does not separate the two sections. Problems arise when applications become larger, this

condition can lead programmer is difficult to do the modification / development program, the mixed code

(logic and display) require programmers to work more seriously. Another effect is the difficulty of the

programmer (if the application is done more than one programmer) to collaborate. The method used to

as completing this solution is by using the concept of MVC. With this concept the application is divided

into three parts: Model, View and Controller so that the structure becomes more obvious applications.

With the implementation of this concept is expected to process the application processing can be faster

and easier for programmers to work together.

Keywords: Framework, Laravel, MVC.

1. Pendahuluan

Membangun aplikasi komputer (program) bukan merupakan hal yang sederhana, karena

didalamnya terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan. Aplikasi dapat di ibaratkan sebuah

bangunan, rumah tentunya merupakan sebentuk bangunan besar yang di bentuk oleh potongan-potongan

yang lebih kecil seperti pondasi, dinding dan atap sedemikian itu pula dengan aplikasi, ia terbentuk jua dari

sesuatu yang lebih kecil dan saling berhubungan sehingga membentuk sebuah aplikasi lengkap,

didalamya dibangun dari sekumpulan kode-kode dengan tugas dan fungsi tertentu, kode ini bahkan bisa

sampai beribu-ribu baris. Karena kerumitan dari aplikasi tersebut tentunya cara pembuatannya harus di

rencanakan dengan matang, aspek ini harus diperhatikan dengan akut karena merubah aplikasi yang

sudah selesai membutuhkan proses yang rumit dan membutuhkan waktu yang lama, akibat komponen

diantara software tersebut saling berkaitan, sedikit perubahan bisa saja mempengaruhi mempengaruhi

sebagian atau apalagi seluruh komponen-kompenen lainnya.

Jika mengambil kasus dari sebuah program yang berbasis web dari sisi kode program kita bisa

melihat bahwa sebuah aplikasi terdiri dari tiga bagian yaitu kode yang berfungsi mengatur

PROSIDING SEMINAR ILMIAH SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI

PROSIDING SEMINAR ILMIAH SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI

Vol. V, No. 2 Agustus 2016 : 174 183

antarmuka/interface program atau dikenal dengan istilah front-end, kode yang mengatur interaksi

database dan kode yang berhubungan dengan akal sehat atau di kenal dengan istilang back-end. Dalam

pengembangan aplikasi tersebut biasanya ketiga bagian tercampur menjadi satu bagian namun semakin

banyak modul aplikasi yang akan dibuat maka model ini kurang baik diterapkan karena dapat

membingungkan programmer dalam melakukan pengembangan aplikasi hal ini disebabkan karena

aplikasi harus lebih teliti dalam melihat kode program yang sedang dibuat, kecuali itu telah lazim

diketahui bahwa aplikasi web ideanya minimal dikerjakan oleh dua orang programmer, satu programmer

menyelesaikan logika aplikasi (back-end) dan programmer lainnya mengerjakan antarmuka dari aplikasi

(front-end). Model yang sama juga akan menimbulkan masalah karena sulit rasanya dua orang

programmer memanipulasi aplikasi secara bersama karena ketika programmer mengubah kode yang

berurusan dengan aplikasi biasanya mempengaruhi kode-kode yang berangkaian dengan antarmuka

program, ini mengalutkan terjadinya koodinasi yang baik diantara kedua programmer tersebut.

Salah satu corat-coret yang dibuat oleh pakar pemrograman adalah memecah sebuah aplikas web

menjadi tiga bagian yaitu model yang berkaitan dengan operasi yang berhubungan dengan basis data,

view yang berangkaian dengan antarmuka aplikasi dan belakang controller yang berangkaian dengan

logika aplikasi dan mengendalikan alur data antara view dan kontroller konsep ini merupakan

pengembangan dari konsep pemrograman berorientasi objek dan dalam pemrograman dikenal dengan

MVC. Penerapan konsep ini akan coba di jabarkan akibat penulis buat memberikan gambaran tentang

bagaimana model kerja dari konsep MVC ini. Harapannya dengan tulisan ini bakal memberi gambaran

dan lebih memudahkan para pengembang aplikasi web pada membangun aplikasinya kedepan.

Untuk memberi contoh praktis tentang konsep ini maka penulis memilih menggunakan

framewerk laravel sebagai kerangka kerja yang menerapkan corat-coret MVC tersebut, pemilihan framework

ini adalah akibat dua tahun belakang framework yang paling acap digunakan adalah framework laravel.

2. Metode Penelitian

2.1. Metode

Adapun metode yang digunakan adalah menggunakan metode MVC (Model, View dan

Controller), MVC merupakan alpa satu konsep pemrograman yang membagi aplikasi menjadi tiga

bagian, yaitu model yang mengurusi interaksi antara aplikasi dan database, view yang mengurusi urusan

logika pemrograman dan controller yang memanipulasi hubungan celah view dan model.

3. Hasil dan Pembahasan

3.1. Hasil

Tampilan Awal Framework Laravel

Gambar 1. Tampilan asal framework laravel

Tampilan default dari framework laravel.

PROSIDING SEMINAR ILMIAH SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI

Vol. V, No. 2 Agustus 2016 : 174 183

Skrip dari file Routes.php

Gambar 2. Skrip dari file routes.php

Router merupakan bagian yang ikut-ikutan pemetaan / mapping antara url dengan controller,

fungsi ini dituliskan pada sebuah file yang bernama router.php. Ada beberapa model pencatatan terhadap

file ini, alpa satunya mengikuti konvensi berikut :

Route::method(‘link’, namacontroller@methodcontroller, contohnya yaitu :

Route::get('/selamatdatang', 'PenulisController@selamatdatang');

Gambar diatas memperlihatkan sampel pencatatan router.php pada laravel

Skrip dari controller

Gambar 3. Skrip Dari Controller

Merujuk pada contoh penulisan router diatas Route::get('/selamatdatang',

'PenulisController@selamatdatang'); maka pencatatan link ‘selamatdatang’ ala url di browser bakal

mengarah ala controller yang bernama SisitiController dan methodnya yaitu selamatdatang().

Gambar 4. Tampilan Output Browser

PROSIDING SEMINAR ILMIAH SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI

PROSIDING SEMINAR ILMIAH SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI

Vol. V, No. 2 Agustus 2016 : 174 183

Tampilan Output Browser

Merupakan tampilan output dari browser, string “Selamat Datang Pengguna Framework

Laravel” di kembalikan akibat method selamat datang.

Contoh Lain Penulisan Routes.php

Gambar 5. Contoh Lain Penulisan Routes.php

Skrip diatas akan melakukan mapping terhadap link ‘memanggilview’ ala browser dengan

controller yang bernama Sisiticontroller ala method memanggilview().

Controller yang bakal menangi request dari routes.php

Gambar 6. Controller yang bakal menangani request dari routes.php

Berdasarkan skrip dari routes.php maka method yang akan dijalankan adalah memanggilview(),

didalam method ini terdapat perintah untuk memanggil file view. View merupakan skrip yang

bertanggung jawab pada urusan tampilan yang bakal dilihat akibat user.

Tampilan output pemanggilan view melalui controller

Gambar 7. Tampilan output pemanggilan view melalui controller

Isi dari file view (yang dipanggil akibat controller)

PROSIDING SEMINAR ILMIAH SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI

Vol. V, No. 2 Agustus 2016 : 174 183

Gambar 8. Tampilan output pemanggilan view melalui controller

File diatas merupakan view, bagian ini berisi tampilan / antarmuka yang akan dilihat oleh user,

file ini ditampilkan melalui pemanggilan melalui controller. File ini bakal memajukan tulisan ‘Ini contoh

output view dari laravel’.

Contoh model ala laravel

Gambar 9. Contoh Model Laravel

Pembuatan model pada laravel, model pada skrip diatas akan digunakan buat mengakses tabel,

dalam kasus ini digunakan buat mengakses bagan buku.

Routes buat menghubungkan url dan controller

Gambar 10. Tampilan output pemanggilan view melalui controller

Skrip ini akan menghubungkan link pada browser dan controller. Link ‘ambilisitabelbuku’ bakal

mengarah ala controller ‘sisiticontroller’ dan method ‘ambilisitabelbuku’.

Supplementary resources

This research hasn't been cited in any other publications.

  • Trik Dashyat jadi web master dengan Framework CakePHP

    Saputra. Agus, 2012,Trik Dashyat jadi web master dengan Framework CakePHP. Andi Publisher Lokomedia.

  • Laravel Starter The definitive introduction to the Laravel PHP web development framework

    McCool. Shawn, 2012, "Laravel Starter The definitive introduction to the Laravel PHP web development framework". Packtpub

  • Komparasi Framework MVC (Codeigniter, dan CakePHP) Pada Aplikasi Berbasis Web

    • Rosmala
    • Dewi
    • Ichwan
    • Gandlisha Muhammad
    • Irzan

    Rosmala. Dewi, Ichwan. Muhammad, Gandlisha. M Irzan, (2013) "Komparasi Framework MVC (Codeigniter, dan CakePHP) Pada Aplikasi Berbasis Web)". Jurnal Informatika No.2, Vol. 2, MeiAgustus 2011.