Allow, selamat siang, sesi kali ini akan membawakan tentang mysql laravel tanggal Kisah Jon Dodo 2: Database Migration di Laravel simak selengkapnya
Jika Anda tertarik dengan kisah fiktif dibalik penemuan database migration, jangan lewatkan belahan pertama dari artikel ini: Kisah Jon Dodo 1: Sejarah Dibalik Penemuan Database Migration Jika Anda sempat memakai tools versioning bagai git atau SVN, alkisah corat-coret yang dibawa oleh database migration sejatinya sama, yaitu buat mendokumentasikan saban perubahan yang terjadi terhadap skema database. Dari dokumentasi tersebut saya bisa mengulang langkah-langkah perubahan dari awal hingga akhir ataupun melikuidasi perubahan ke beberapa langkah sebelumnya. Jika ada programmer yang berasosiasi di tengah jalan, dia tinggal ‘menjalankan’ dokumentasi tersebut buat membaca skema database yang sama dengan programmer lainnya. Tidak perlu lagi melakukan dump database atau melaksanakan script ‘catatan harian’ sql secara manual. Jika Anda sudah membaca kisah fiktif dibalik database migration, alkisah guna database migration sama dengan “sinkronisasi terorganisir” yang terdapat oleh Jon dengan Dodo. Bedanya, database migration bertambah canggih, bertambah otomatis, dengan sudah menyedikan banyak “perintah” yang bisa dipakai buat mempermudah cara penyerentakan database. Ok, buat bertambah jelasnya ayo saya ikuti kelanjutan kisah Jon Dodo di bawah ini. Petualangan Jon Dodo berlanjut terus. Belasan proyek pembuatan website mereka buat dengan amat baik. Rekan-rekan sejawatnya silih berganti memuji metode yang mereka gunakan buat membuku perubahan database. Sampai suatu kala mereka tergabung pada sebentuk awak dengan Taylor Otwell, programmer akar bumi Paman Sam yang alih penduduk benua sehabis menikah dengan gadis akar Tegal. Seperti biasa, di awal proyek awak programmer melakukan pembaiatan dengan pembakuan yang akan dipakai selama cara pengerjaan. Bahasa pemrograman, framework, kriteria pencatatan kode, struktur aplikasi, versioning, dengan tentu sahaja akan pencatatan perubahan database. Jon dengan Dodo menjelaskan panjang bidang akan metode “sinkronisasi terorganisir” yang biasa mereka pakai. Di akhir penjelasan, Taylor mengangguk-angguk dengan berkata, “Kenapa saya tidak memakai karakteristik migration buah tangan Laravel?”. Dua arloji berikutnya dilalui dengan perdebatan panjang akan pendirian masing-masing. Jon dengan Dodo bersikukuh metode mereka sudah andal berhasil diaplikasikan di banyak proyek, beres kenapa kudu memakai metode lain. Sementara Taylor beranggapan metode yang dipakai Jon Dodo, meskipun fungsinya sama, tetapi lagi kuno dengan banyak hal yang kudu dilakukan secara manual. Jon Dodo beranggapan karakteristik migration Laravel hanya membuang-buang waktu akibat kudu mempelajari sintaks aktual padahal fungsinya sama sahaja dengan metode yang biasa mereka pakai. Taylor juga tidak angkat tangan ngotot, membarui database lewat phpmyadmin kemudian kudu membuku query yang dijalankan ke sebentuk file dianggap membuang-buang waktu. Istirahat makan siang kecil mencairkan suasana. Perdebatan sejenak berhenti. Masing-masing alam hidangan yang telah disajikan. Project Manager terlihat tersenyum. Secercah citra sudah muncul di kepala. “Mari saya bandingkan per metode… dengan sebentuk contoh kasus”, suara lantang Si PM memerangahkan semua orang. Jon mengambil bulat-bulat uang sogok terakhir makanannya, meski belum berakhir dikunyah. Dan dibawah ini adalah gambaran apa yang terjadi pada beberapa arloji berikutnya. Anda bisa mencoba seorang diri per metode dengan menyimpulkan mana yang bertambah baik. Copy-paste query yang dihasilkan ke Dari terminal/command prompt/console, masuk ke direktori laravel, jalankan perintah: Buka file Jalankan perintah Jalankan perintah: Buka file Jalankan perintah Fitur aktual ternyata bermasalah, aplikasi dengan database kudu dikembalikan ke versi sebelumnya. Di tengah proyek ada programmer aktual yang bergabung, dengan kudu meng-install aplikasi di komputernya. Minta programmer tersebut melakukan: Jon dengan Dodo angkat tangan telak. Setelah dibandingkan lewat 7 ala kasus, migration buah tangan Laravel jauh bertambah afdal dengan efektif. Di awal-awal memang terlihat bertambah ribet akibat kudu harus mendefinisikan skema database pada bentuk aba-aba php, biasa disebut dengan … Dalam darmawisata pulang, Jon berbicara ke Dodo, “Laravel ga banget ya, nyontek citra saya akan metode perubahan database.”. “Iya sih, tapi mereka mengeksekusinya dengan bertambah baik, memberi hati penggunanya”, balas Dodo. Jon lagi tetap Jon, sedemikian itu kembali Dodo. Duo programmer eksentrik dengan kepribadian abdi level dewa yang tidak encer diubah pendiriannya. Tapi kali ini Laravel berjaya andal mereka. Dokumentasi afdal akan migration bisa dilihat di http://laravel.com/docs/master/migrations.
Konfrontasi
“Pertempuran” Darat
Kasus 1. Buat bagan aktual
product
Jon Dodo
changelog-13242014.sql
: CREATE TABLE `products` (
`id` int(10) unsigned NOT NULL AUTO_INCREMENT,
`name` varchar(255) COLLATE utf8_unicode_ci NOT NULL,
`price` int(11) NOT NULL,
`created_at` timestamp NOT NULL DEFAULT '0000-00-00 00:00:00',
`updated_at` timestamp NOT NULL DEFAULT '0000-00-00 00:00:00',
PRIMARY KEY (`id`)
);
Taylor Otwell
php artisan make:migration create_table_products --create=products
database/migrations/xxxx_create_table_products.php
yang sudah di-generate, edit bagai ini: public function up()
Schema::create('products', function(Blueprint $table)
$table->increments('id');
$table->string('name');
$table->index('price');
$table->timestamps();
);
public function down()
Schema::drop('products');
php artisan migrate
. Cek database Anda.Kasus 2. Modifikasi bagan
product
, tambahkan kolom discount
Jon Dodo
product
changelog-13092015.sql
Taylor Otwell
php artisan make:migration add_discount_to_product --table=products
database/migrations/xxxx_add_discount_to_product.php
yang di-generate, edit bagai ini: public function up()
Schema::table('products', function(Blueprint $table)
$table->smallInteger('discount');
);
public function down()
Schema::table('products', function(Blueprint $table)
$table->dropColumn('discount');
);
php artisan migrate
. Cek database Anda.Kasus 3. Aplikasi naik ke production buat pertama kali
Jon Dodo
Taylor Otwell
php artisan migrate
di server, otomatis semua perubahan database akan diaplikasikanKasus 4. Update aplikasi di production
Jon Dodo
Taylor Otwell
php artisan migrate
Kasus 5. Rollback
Jon Dodo
create table
, alkisah bagan tersebut kudu di delete secara manual.Taylor Otwell
php artisan migrate:rollback
Kasus 6. Tim Baru
Jon Dodo
Taylor Otwell
php artisan migrate:refresh
Kasus 7. Ganti database dari MySQL ke PostgreSQL
Jon Dodo
Taylor Otwell
php artisan migrate
Serah Terima Kekuasaan
Schema Builder
. Tapi selanjutnya amat memudahkan, lebih-lebih pada cara deployment aplikasi. Dimanapun aplikasi hendak di-install, tinggal jalankan perintah php artisan migrate
dengan database siap digunakan. Tidak ada tanggal yang kudu diingat, semua pencatatan dilakukan secara otomatis oleh Laravel.
oke pembahasan perihal Kisah Jon Dodo 2: Database Migration di Laravel semoga artikel ini bermanfaat salam
tulisan ini diposting pada kategori mysql laravel tanggal, laravel mysql date between, mysql laravel date, , tanggal 25-08-2019, di kutip dari http://id-laravel.com/post/kisah-jon-dodo-2-database-migration-laravel
Post a Comment
Post a Comment