Ads 970x90

List Labels

iklan banner

Newsletter

Laravel Vs Codeigniter, Php Framework Mana Yang Lebih Baik? Kelebihan Laravel Dibanding Codeigniter

Post a Comment

Laravel vs Codeigniter, php framework mana yang lebih baik?

Allow, bertemu kembali, pada kali ini akan membawakan mengenai kelebihan laravel dibanding codeigniter Laravel vs Codeigniter, php framework mana yang lebih baik? simak selengkapnya 

Go to the profile of Agus Yusida

Tahun 2018 ini PHP lagi menjadi bahasa pemrograman web yang amat banyak dipakai. Untuk mempercepat cara development alangkah baiknya jika saya memakai PHP framework dibandingkan dengan membuat base code dari PHP native.

Lalu mau pilih framework yang mana?

Kita akan berbalah celah Laravel dengan Codeigniter atau saya akan panggil CI. Apa sahaja ekses dan kekurangan dari per framework ini. Lalu menyimpulkan mana yang bertambah klop saya gunakan buat projek saya nanti.

Kita amat-amati dulu analogi Laravel vs CI dari google trend.

Trend Laravel dan CI dari Google

Adapun batasan-batasan yang akan saya bahas celah asing soal:

  1. Trend and popularitas
  2. Struktur dan dukungan update
  3. Libraries dan dukungan komunitas
  4. Integrasi database
  5. Dukungan API

Ci mula-mula kali di buat tarikh 2006. Kurang bertambah tarikh 2018 ini telah berumur 12 tahun. Waktu 12 tarikh terbilang telah layak matang buat ukuran sebuah PHP Framework. Tapi development CI sempat melambat dan stuck di versi 2.x dalam waktu yang lama. Baru di tarikh 2015 rilis versi 3.x dan akibatnya bulan September 2018 telah rilis versi 4 tetapi lagi alpa. 

Dari changelog versi 4, CI sepertinya berbenah banyak di sekalian bidang kode. Misalnya mulai implementasi composer dan CLI. Apakah akan meniru Laravel? 😀

Di Indonesia sendiri CI terbilang framework yang termasuk amat banyak digunakan, jua di Asia Selatan.

Framework yang layak senior.

Umur framework yang telah layak durasi yang berarti semakin banyak dukungan komune jika kamu mengalami kendala dalam cara development bagai di Stackoveflow

Konsep MVC yang mudah dimengerti programmer baru

Untuk yang mau berguru konsep MVC, CI terbilang bertambah mudah dipelajari dibandingkan dengan Laravel. Tapi pada versi 3.x, Codeigniter mulai bertambah ketat dalam aplikasi MVC dibandingkan dengan versi 2.x

Kebebasan dalam penulisan kode

CI versi 2.x dan 3.x belum ada template engine. Sisi positifnya kamu bebas memakai php code di semua view projek CI yang kamu buat secara melantas walaupun konsekuensinya kode kamu jadi kurang rapi.

Kemudahan Instalasi

Instalasi yang mudah. Kamu bisa melantas mendownload base code CI dan menaruhnya di web peladen dan web aplikasi telah siap di running.

Update yang jarang

CI sempat mengalami macet update di versi 2.x walaupun sekarang developmentnya telah dikebut buat memasuki versi 4. Ini artinya siap banyak sekali website yang lagi memakai versi 2.x dan tentu buat upgrade ke versi 3 atau 4 harus banyak memperbaiki kode website kamu.

Belum mendukung template engine.

Template engine membolehkan frontend developer buat bertambah mudah dalam development karena tidak harus kudu tahu sintak-sintak PHP. Karena CI belum ada template engine bagai Blade pada Laravel. Maka kamu kudu menaruh potongan-potongan kode php secara langsung. Selain kudu mengerti PHP, tentunya kodenya jadi bertambah berantakan.

Susah buat integrasi dengan plugin atau package pihak ketiga.

Di versi 2 dan 3, CI belum mengimplementasikan composer buat package management dari pihak ketiga. Jadi kalau mau makan package kudu mendownload dan meng-include package tersebut secara manual.

Dukungan Database yang layak terbatas.

Database yang didukung CI secara melantas yaitu MySQL dan PostgreSQL. Jika kamu ingin memakai database bagai andaikan Mongo, tentu agak berabe karena CI belum mendukung composer. Jadi kudu dicopy manual.

Dukungan buat API yang kurang.

CI belum sepenuhnya mendukung buat API development. Di CI jua belum siap middleware sehingga harus usaha bertambah jika kamu ingin develop API dengan CI

Belum Sepenuhnya mendukung PHP7

Versi PHP yang dibutuhkan CI khususnya versi 2.x dan 3x dalah versi yang telah layak durasi bagai versi dibawah 5.6. Sedangkan PHP sekarang telah ke versi 7 dan tentu disarankan buat makan versi 7. Tentu jika kamu ingin menikmati update PHP7, sepertinya kamu tidak bisa memakai CI kecuali jika nanti versi 4 telah direlase yang tentu mentargetkan PHP versi 7.

Sekarang saya akan berbalah tentang Laravel.

Laravel mula-mula kali dirilis tarikh 2011 oleh Taylor Otwell. Umurnya jauh bertambah anak muda dari CI tetapi dalam waktu kelak Laravel telah menjadi framework yang amat populer.

Disini abdi tidak akan agak-agih berjarak lebar tentang laravel karena abdi telah agak-agih detailnya pada artikel perkenalan dengan laravel. Bagi yang belum melafalkan silahkan dibaca dulu agar bertambah mengenal laravel.

Satu karakteristik yang menarik dari Laravel adalah adanya Artisan. Artisan adalah sebuah command line yang mampu mempercepat cara development mulai dari membuat file route, migration, controller dan lainnya. 

Laravel telah menerapkan modern programming workflow dengan menerapkan tools-tools kekinian sehingga cara development  menjadi bertambah mudah dan singkat bagai composer dan npm.

Kelbihan Laravel

Dokumentasi yang lengkap

Kepopuleran Laravel didukung dengan pemilihan yang ditulis dengan sangat bagus dan mudah dimengerti. Kamu bisa mendapatkan hampir semua contoh implementasi fitur-fitur laravel di dalam pemilihan ini. Jika kamu alpa membaca, kamu jua bisa mendatangi situs Laracast buat melihat bimbingan dalam aliran video yang sangat mudah dimengerti. 

Dukungan komune yang besar

Populer berarti banyak anak Adam yang memakai Laravel. Ini artinya jika kamu siap masalah, sangat mudah menemukan solusinya di internet bagai di situs stackoverflow ataupun melantas di forum laravel.

Artisan CLI

Seperti namanya, framework for web artisan, Laravel hadir dengan command line tools yang sangat memudahkan kamu mulai dari setup project, setup database, membuat file model dan controller, membuat queue dan banyak lagi. Jadi dengan sebuah command sahaja alkisah artisan akan meng-generate file yang kamu mau secara otomatis.

Dukungan Composer

Dengan adanya composer, kamu dengan mudah mengimplementasikan package dari pihak asing ke dalam projek kamu tanpa ribet. Dengan karakteristik autoloading dari composer, alkisah class-class dari package asing bisa dipanggil secara melantas tanpa include file secara manual.

Dukungan Template Engine

Laravel ada template engine bernama Blade dan jua mendukung template asing bagai Twig. Seperti dibahas sebelumnya, dengan Blade, Frontend developer tidak kudu berguru PHP secara langsung. Blade templating jua memudahkan kamu buat memakai ulang beberapa template di template lainnya dengan konsep section. Jadi cara development tentu menjadi semakin cepat dan berdaya guna dan bisa tergarap oleh banyak tim.

Mendukung buat semua jenis Database

Laravel ada ORM sendiri dengan asma Eloquent. Dengan ini kamu bisa dengan mudah melakukan CURD pada model tanpa kudu memahat query sql secara lengkap. Berpidah dari 1 jenis database ke database lainnya jua sangat mudah dengan cuma mengupdate config file.

Update yang rutin dan ada TLS version

Saat artikel ini ditulis laravel telah berada di versi 5.7. Laravel merupakan salah satu PHP Framework yang ada update yang lumayan cepat. Ini berarti masa depan Laravel masing berjarak dan tentunya di setiap update yang amat aktual akan perbaikan-perbaikan yang membuat framework ini menjadi bertambah baik. Jika kamu mau memakai versi yang stabil, alkisah dapat memastikan versi TLS dengan dukungan update yang lama.

Mendukung PHP7 

Di terbaru 5.x, Laravel ada minimum requirement PHP7. Ini berarti laravel telah secara asak mendukung semua fitur-fitur PHP7. Dengan PHP 7 webiste menjadi 2x bertambah cepat dari PHP5.x dan memory usage yg bertambah alit 50%

Kekurangan Laravel

Instalasi yang bertambah rumit.

Dibandingkan dengan CI, Instalasi laravel kudu memakai composer yang artinya kamu butuh koneksi internet saat cara instalasi berlangsung. Tapi kamu lagi bisa mengcopy project laravel dari komputer jinjing lainnya tanpa kudu menggukan composer.

Proses berguru yang bertambah susah.

Dibandingkan dengan CI, Laravel menerapakan konsep clean code. Artinya jika kamu tidak teradat dengan konsep MVC yang terstruktur, tentu kamu kudu dipaksa buat mengikuti pola MVC dari laravel dengan bangun yang bertambah baik.

Tapi jika telah terbiasa, alkisah project kamu akan menjadi bertambah apik dan terstruktur.

Susah instalasi di shared hosting.

Susah bukan berarti tidak bisa. Jika kamu ingin mengupload aplikasi Laravel ke shared hosting, kamu kudu menyesuaikan beberapa hal bagai public folder dan tentunya kamu tidak bisa memakai karakteristik artisan cli kecuali shared hosting kamu melepaskan akses ssh. 

Ukuran project yang layak besar.

Laravel ada ukuran sekeliling 100-200MB saat mula-mula kali diinstall dan lagi bisa bertambah sesuai dengan package-package apa sahaja yang kamu install.

Nah dari per analogi di atas, abdi bisa simpulkan beberapa hal tentang mau memastikan Laravel atau CI,

  • Jika kalian ingin framework yang bertambah simple dan mudah buat dipelajari alkisah CI bisa menjadi pilihan yang cocok. Ini bukan berarti Laravel tidak bertambah simple, tetapi penulisan dan konsep MVP di CI bertambah am buat para programmer PHP.
  • Jika kalian ingin menjadi web artisan, alkisah mulailah dengan Laravel. Belajar konsep MVC minded yang terlihat berabe diawal, tetapi jika telah menjadi kegaliban tentu akan sangat mengasikkan.
  • Jika kalian ingin framework yang powerful, scope yang besar, memandang clean code, bangun yang apik dan akan dikembangkan oleh banyak tim, alkisah Laravel sangat abdi sarankan. Dengan adanya blade templating, kerja sama celah awak frontend dan backend bertambah mudah buat dilakukan. ORM, Migration, Artisan CLI tentu akan sangat membantu mempercepat cara development.
  • Jika kamu ingin bertambah mudah buat meng-integrasikan package pihak ketiga, alkisah Laravel sangat mendukung karena telah makan composer dengan autoloading-nya. Tentu hal ini lagi sulit dilakukan dalam CI versi 2.x dan 3.x

Jadi itulah analogi celah Laravel dan CI menurut admin. Semoga bisa melepaskan pencerahan buat teman-teman dalam memastikan framework yang cocok. 

Ingat saja, framework akan berfungsi dengan maksimal jika kalian kepunyaan system design yang bagus dan tentu ditunjang oleh peladen yang bagus juga.

Selamat memilih!

Please follow and like us:

begitulah detil tentang Laravel vs Codeigniter, php framework mana yang lebih baik? semoga info ini menambah wawasan salam

Artikel ini diposting pada label , tanggal 04-08-2019, di kutip dari https://ngide.net/posts/laravel-vs-codeigniter-php-framework-mana-yang-lebih-baik

Related Posts

Post a Comment